Sabtu, 10 Maret 2012

Waspadai Serangan Hacker

Seiring dengan perkembangan zaman, berkembang pula teknologi. Pengaruh perkembangan teknologi bisa positif maupun negatif. Positifnya perkembangan tersebut membantu memudahkan kita dalam berbagai aktivitas, seperti untuk bekerja, komunikasi dan lainnya. Sedangkan dampak negatif perkembangan teknologi adalah tindak kriminalitas yang terjadi di dunia maya.
Kejahatan di dunia maya atau peretasan sepertinya menjadi informasi yang sudah umum di kalangan pengguna internet. Untuk mengatasi serangan peretas atau hacker, maka kita juga harus membutuhkan bantuan proteksi dari hacker pula. Serang menyerang antar hacker dapat menimbulkan perang di dunia maya.

Hacker yang negatif meretas data-data penting dan rahasia. Sasaran mereka bukanlah negara yang sedang berkembang, melainkan negara maju. Salah satunya adalah Amerika. Situs penting Amerika seperti FBI dan CIA juga pernah diretas.
Federal Bureau Investigation (FBI) merupakan lembaga Federal Amerika. Tentunya sistem keamanan FBI dilengkapi dengan proteksi yang canggih. Namun hal itu tetap tak mampu menahan serangan hacker. Diketahui hacker telah merusak website FBI dan mencuri kata sandinya. 
Alhasil FBI membentuk sebuah lembaga bernama InfraGard Atlanta Members Alliance untuk mengumpulkan informasi mengenai ancaman keamanan terhadap fasilitas fisik dan infrastruktur internet di Amerika.

Situs web badan intelijen Amerika, yaitu Central Intelligence Agency  (CIA) pun juga menjadi korban serangan hacker. Situs web www.cia.gov sempat mati selama beberapa jam akibat serangan tersebut. Saat kembali aktif, akses ke situs web tersebut juga dilaporkan sangat lambat dan masih beberapa kali mati. namun, tidak ada keterangan resmi dari CIA.

Badan Antariksa Amerika, National Aeronautics and Space Administration (NASA) menyatakan bahwa hacker telah mencuri data karyawan dan mengakses proyek misi rahasia sejak tahun 2011. Aksi tersebut menyerang 13 jaringan utama yang bisa menganggu keamanan nasional Amerika.
NASA menemukan pada November 2011 bahwa hacker tersebut menggunakan IP Address di China dan menghancurkan jaringan Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA.  Laboratorium tersebut merupakan salah satu laboratorium kunci NASA yang bertanggungjawab terhadap 23 pesawat ruang angkasa, termasuk misi ke Jupiter, Mars, dan Saturnus.

Serangan hacker telah mengakses keseluruhan sistem, sehingga bisa melakukan modifikasi, menyalin, atau menghapus file-file sensitif, membuat akun pengguna yang baru, dan meng-upload hacking tools untuk mencuri data kredensial dan merusak sistem NASA yang lain. Mereka juga dapat memodifikasi sistem log untuk menyembunyikan aksi mereka.
Cabang-cabang militer dan pemerintah Amerika telah meningkatkan pengamanan dengan memastikan bahwa perangkat keras, perangkat lunak, dan komponen lainnya belum dirusak oleh negara lain. Perusahaan-perusahaan AS memang sering menjalani kontrak dengan perusahaan luar negeri untuk pemrograman, termasuk Rusia. Sehingga Amerika sangat serius mencegah agar mereka tidak terkena serangan hacker.
Sumber gambar :

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More